engkau

pernakah kau sadar dirimu itu indah…
pernakah kau dengar kata manis untukmu…
seandainya engkau tahu ..
engkau telah membuat hatiku mencintaimu setulusnya aku bisa berikan untuk hatimu…
cahaya hatimu seindah kilau intan…
engkau adalah cinta yang selalu ku damba…
aku ingin engkau tahu…

Ada apa dengan cinta ????

Ini bukan ngebahas soal film atau soundtracknya yang sukses itu ya tapi sebuah pertanyaan yang sangat mendasar. Sebab cinta itu menyangkut lurus-bengkok, lonjong-bulat, dan halus kasarnya kehidupan manusia. Bahkan karena cinta lah mengapa kita tercipta sebagai manusia. Dalam gaya hidup modern, cinta telah mengalami kisah yang luar biasa dari definisinya yang luas dan universal menjadi sekedar peristiwa setrum menyetrum antara dua lawan jenis, yang lembaganya disebut pacaran. Makna cinta pun menjadi kerdil saat seseorang dengan mudah berkata, “aku cinta kamu, I love you, wo ai ni, abdi bogoh ka anjeun, aku trisno silarmu…” Lalu kekerdilan makna cinta itu pun dengan gampang dibuat babak belur sehingga ia menjadi alasan untuk membenci dan mendendam saat keinginan untuk menjadi pacar tidak terpenuhi.

Pro kontra Ujian Nasional

Di Indonesia selalu saja ada bermunculan masalah, setelah kasus hak angket bank century dan Bibit-Candra belum selesai kini Indonesia dikejutkan dengan masalah baru yaitu MA (mahkamah agung) melarang pemerintah menyelenggarakan ujian nasional. Ujian Nasional itu ibarat buah simalakama, tidak dilaksanakan salah diterapkan jadi masalah. Dimana di Negara kita ini menjadikan ujian nasional sebagai syarat kelulusan seorang siswa, jika benar terjadi ujian nasional tidak diselenggarakan pemerintah lalu apa yang dijadikan syarat kelulusan siswa??? Namun Di Negara lain ujian nasional dipakai untuk mengukur standar mutu pendidikan. Di Negara-negara yang menerapkan UN, sarana penunjang pendidikan yang ada bagi setiap sekolah memiliki kualitas yang kurang lebih sama.
Sedangkan sarana dan prasarana pendidikan antara daerah yang satu dengan yang lain di Indonesia, khususnya kawasan perkotaan dan pedesaan memang tidak sama. Untuk itu dalam kasasi MA pemerintah dituntut memperbaiki sarana, prasaran dan mutu kualitas pendidikan dulu.